Selasa, 25 Oktober 2016

Menghitung Big oh (O), Omega (Ω) dan Theta(θ) (5)

program Menampilkan_bintang
Deklarasi :
i,j,n : integer

Menghitung Big oh (O), Omega (Ω) dan Theta(θ) (4)

Program Penjualan_Atribut_Futsal

{I.S.  : User memasukkan kode Atribut}
{F.S.
 : menampilkan nama atribut dan harga dari kode atribut tersebut}



Kamus :
         kode_atribut : string
         harga
_atribut : integer

Algoritma :
         input (kode_atribut)
         if kode_atribut = 'JR01'
         then
              nama_atribut 
'Jersey'
              harga
_atribut 250000

Menghitung Big oh (O), Omega (Ω) dan Theta(θ) (3)

Menentukan big oh , omega dan tetha pada algoritma menentukan sks lebih, berikut adalah algoritmanya :
 
Procedure banyak_suku
Deklarasi
  s  : real
 x,y,n :integer
Algoritma
 Input(n)
 s -1/3
  1
  3

Menghitung Big oh (O), Omega (Ω) dan Theta(θ) (2)

Menentukan big oh , omega dan tetha pada algoritma menentukan sks lebih, berikut adalah algoritmanya :

Program NamaBulan;
Kamus:
  bulan : integer
Algoritma:
  output('Masukkan kode bulan : ')
  input(bulan)
     if (bulan = 1) then

Menghitung Big oh (O), Omega (Ω) dan Theta(θ) (1)

Menentukan big oh , omega dan tetha pada algoritma menentukan sks lebih, berikut adalah algoritmanya :

 Procedure Menentukan_SKS_Lebih(input A1...An: real)
Deklarasi:
         i : integer
Algoritma :
         input(n)
         for i =1 to n do
            if (IP  3.25) then
               SKS ← SKS +5

Selasa, 18 Oktober 2016

Menentukan kompleksitas waktu best case, worst case dan average case(5)

Menganalisa waktu best, worst dan average pada algoritma menampilkan bintang .


program Menampilkan_bintang
Deklarasi :
i,j,n : integer

Menentukan kompleksitas waktu best case, worst case dan average case(4)

Menganalisa waktu best, worst dan average pada algoritma menentukan penjualan atribut Futsal .

Sebelum menganalisa, kita harus tahu terlebih dahulu tentang best , worst , dan average case.

Program Penjualan_Atribut_Futsal

{I.S.  : User memasukkan kode Atribut}
{F.S.
 : menampilkan nama atribut dan harga dari kode atribut tersebut}

Senin, 17 Oktober 2016

Menentukan kompleksitas waktu best case, worst case dan average case(3)

Menganalisa waktu best, worst dan average pada algoritma menentukan Banyaknya Suku.
Berikut adalah algoritma menentukan Banyaknya Suku:


Procedure banyak_suku
Deklarasi
  s  : real
 x,y,n :integer

Algoritma
 Input(n)
 s -1/3
  1
  3

Menentukan kompleksitas waktu best case, worst case dan average case(2)

    Menganalisa waktu best, worst dan average pada algoritma menentukan nama bulan dengan memasukkan kode bulan.

   Sebelum menganalisa, kita harus tahu terlebih dahulu tentang best , worst , dan average case.


Program NamaBulan;
Kamus:
  bulan : integer
Algoritma:
  output('Masukkan kode bulan : ')
  input(bulan)
     if (bulan = 1) then

Menentukan kompleksitas waktu best case, worst case dan average case(1)



Menganalisa waktu best, worst dan average pada algoritma menentukan sks lebih.

Sebelum menganalisa, kita harus tahu terlebih dahulu tentang best , worst , dan average case.

1. Best case yaitu mencari waktu terbaik pada suatu program atau algoritma. Di simbolkan dengan Tmin, untuk mencari Tmin kita bisa mehitung waktu tercepat dari Cn paling utama.
2. Worst case yaitu mencari waktu terburuk pada suatu program atau algoritma. Di simbolkan dengan Tmax, untuk mencari Tmax kita bisa mehitung waktu terlama dari Cn paling utama.
3. Best case yaitu mencari waktu rata-rata pada suatu program atau algoritma. Di simbolkan dengan Tavg, untuk mencari Tavg kita bisa mehitung dengan rumus deret aritmatika dari Cn paling utama.

Selasa, 11 Oktober 2016

Kompleksitas Algoritma Waktu (5)

Menganalisa waktu pada algoritma program Menentukan indeks nilai dan keterangannya.

Pertama buatlah algoritmanya terlebih dahulu.  Dibawah ini adalah contoh pembuatan algoritmanya:

Kompleksitas Algoritma Waktu (4)





              PROGRAM DISKON PEMBELI RAAFT CLUB MARKET


program diskon_belanja;
{I.S. : Kasir memasukan total biaya belanja barang pembeli}
{F.S. : Menampilkan total diskon dan biaya yang harus dibayar pembeli dengan dipotong diskon}

Senin, 10 Oktober 2016

Kompleksitas Algoritma Waktu (2)



Menganalisa hasil pemangkatan dari suatu bilangan.

Pertama buatlah algoritmanya terlebih dahulu.  Dibawah ini adalah contoh pembuatan algoritmanya:


Kompleksitas Algoritma Waktu (3)



         Algoritma ini digunakan untuk menentukan nilai tukar mata uang rupiah dengan kelipatan nominal yaitu 25.

         Pertama buatlah algoritmanya terlebih dahulu.  Dibawah ini adalah contoh pembuatan algoritmanya:

Procedure Nilai_Tukar_Rupiah
{I.S. : masukkan jumlah uang}
{F.S. : Menampilkan nilai tukar rupiah dari data yang telah dimasukkan}

Kompleksitas Algoritma Waktu (1)




Menganalisa waktu pada algoritma procedure mencari nilai x1 dan x2 pada persamaan kuadrat.



Pertama buatlah algoritmanya terlebih dahulu.  Dibawah ini adalah contoh pembuatan algoritmanya:


Procedure Menemukan_X1_danX2
Kamus :
     a, b, c, Deskriminan, X1, X2 : real

Selasa, 04 Oktober 2016

Combinatorial Prob

Combinatorial prob merupakan suatu cabang ilmu yang ada kaitanya dengan matematika diskrit yang telah banyak di kembangkan dalam berbagai bidang. Biasanya perkembangan  kajian matematika ini sangat menarik bagi sebagian orang, Salah satu contoh permasalahan yang berhubungan dengan combinatorial prob adalah  menghitung banyaknya kombinasi angka nomor polisi mobil, di mana nomor polisi terdiri atas lima angka dan diikuti dua huruf, serta angka pertama bukan nol. 
Cara paling sederhana untuk menyelesaikan persoalan sejenis adalah dengan mengenumerasi semua kemungkinan jawabannya. Mengenumerasi berarti mencacah atau menghitung satu per satu setiap kemungkinan jawaban.

Sorting atau pengurutan

Sorting atau pengurutan
     

      Sorting adalah proses menyusun elemen indeks sampai terurut dengan cara mengurutan indeks tertentu dengan teknik atau metode pengurutan tertentu

      1. Selection Sort (Ascending):
    
            Pengurutan dilakukan dengan memilih elemen terbesar atau terkecil dan menempatkan diawal atau diakhir,kemudian mencari elemen terbesar atau terkecil berikutnya dan menempatkan di awal atau di akhir, sampai dengan terurut dari nilai paling kecil ke nilai paling rendah .

Numerical Problem


Analisis numerik atau numrical problem adalah pemecahan permasalah dalam bidang matematika tingkat lanjut. Numerical sering diterapkan di semua bidang rekayasa dan Komputasi ilmiah. Tujuan dari numrical problem adalah mendesign atu merancang dan menganalisis untuk mencari suatu solusi pada setiap masalah.

Metode yang digunakan dalam numerical adalah langsung dan iteratif. Maksud langsung yaitu langsung menghitung pada suatu masalah dalam jumlah terbatas sehingga tingkat ketapatan jawabannya medekati.
Sedangkan metode iteratif artinya tidak berakhir dalam jumlah terbatas. Metode iteratif menghasilkan hampiran yang ketepatannya tak terhingga. 

Metode Pencarian (Searching)



Pencarian (Searching) adalah sebuah proses untuk mendapatkan suatu nilai atau data yang berada di dalam sekumpulan data .

Macam-macam pencarian (searching) :
1.     Pencarian sekuensial (Sequential searching)
2.    Pencarian Biner (binary search)

      1. Pencarian sekuensial (Sequential searching)
Pencarian Sekuensial (sequential searching) adalah metode pencarian dengan cara membandingkan setiap elemen larik satu per satu secara beruntun, dari elemen pertama sampai elemen yang dicari ditemukan.

Graph problem



DASAR-DASAR TEORI GRAPH

Graph ialah kelompok dari node (simpul) dan garis dimana pasangan-pasangan node tersebut dihubungkan oleh segmen garis (busur).  Node ini biasa disebut simpul (verteks) dan segmen garis disebut ruas (edge).

Geometry Poblem

Geometry problem adalah permasalahan yang berhubungan dengan titik , garis dan bidang geometri lainnya yang akan diterjemahkan dalam bentuk komputasi.

Ada 2 masalah klasik dalam geometry problem yaitu:

1. Convex hull : pencarian poligon cembung terkecil, melibatkan semua titik yang ditentukan       
   
Adalah permasalahan yang digambarkan dalam ruang bidang, dari kumpulan titik dibuat kedalam bentuk poligon yang konveks. poligon dikatakan konveks jika garis itu berhubungan antar titik maka tidak ada garis yang memotong garis yang menjadi batas luar poligon. 

String Matching


String matching adalah pencaraian karakter pada teks. Pencarian tersebut mempunyai algoritma khusus yang dinamakan algoritma string matching. Sebelum ke cara kerja string matching mempunyai 3 komponen yaitu: 
  •  Pattern = deretan karakter yang dibandingkan dengan teks, dengan bentuknya x[0..m-1], panjang pattern disimbolkan dengan m.
  • Teks, tempat pembandingn pattern dilakukan, dengan bentuknya y[0..n-1], panjang teks disimbolkan dengan n.
  •  Alfabet, semua simbol yang digunakan oleh bahasa pada teks dan pattern,bentuknya (∑) dengan ukuran disimbolkan dengan ASIZE.